2030.Rusia Targetkan Kirim Astronot Ke Bulan

Rusia akan mengembangkan teknologi antariksanya dan menargetkan mengirim astronot ke Bulan pada tahun 2030. Dengan demikian, Rusia tertinggal 60 tahun dari Amerika Serikat dalam perlombaan antariksa dunia yang dimulai di era perang dingin.

Hal ini terungkap dalam bocoran dokumen strategi badan antariksa Rusia, Roskosmos, yang dilansir Telegraph, Rabu 13 Maret 2012. Ini adalah kali pertama Rusia menetapkan tenggat waktu setelah sejak lama mengumumkan ambisinya dalam proyek eksplorasi luar angkasa.
"Kapal luar angkasa akan melakukan uji terbang dengan awak dan mendaratkan kosmonot di permukaan Bulan, lalu kembali ke Bumi pada 2030," tulis dokumen tersebut.

Jika rencana ini berjalan lancar, maka Rusia kalah telak dari AS yang telah mendaratkan Neil Armstrong dan Buzz Aldrin ke bulan pada misi Apollo 11, 1969 lalu. Menurut Yury Karash, anggota Akademi Kosmonot Rusia, tertinggal 60 tahun dari AS sangat memalukan dan tidak akan mampu membawa kejayaan bagi Rusia.

"Pada tahun 1960an, Uni Soviet dan AS bersaing ketat dan sama unggul. Tidak ada yang mampu merusak reputasi dan menunjukkan seberapa tertinggalnya teknologi Rusia selain mengirim kosmonaut ke Bulan pada 2030, 60 tahun setelah Apollo," kata Karash.

Dia menyarankan, daripada ke Bulan, lebih baik pemerintah Kremlin mengembangkan teknologi untuk menuju Mars. Selama ini, lanjutnya, belum ada program antariksa yang mampu membawa astronot ke Mars dalam perjalanan selama 450 hari.

Rusia sebelumnya menghentikan dua program menuju Bulannya pada 1970an menyusul sukses Apollo 11. Di bawah kepemimpinan Vladimir Putin, Rusia mencoba mengembalikan kejayaannya di bidang ini.
Putin mengatakan, misi luar angkasa dengan awak akan dilakukan pada 2018, diberangkatkan dari pangkalan di Vostochny yang dibangun dengan dana US$13,5 miliar.

Turut dalam persaingan, India dan China juga mulai maju dalam teknologi antariksa. Pada 2010, India mengumumkan akan mengirim astronot ke Bulan pada 2020, sementara China diyakini dapat melakukannya pada 2025.
 

Spesies Baru Manusia

Kerangka manusia ditemukan di wilayah Maludong, dekat kota Mengzi di Propinsi Yunnan serta di Longlin, Propinsi Guangxi, Cina.
Ditemukan tahun 1979 dan 1989 namun lama tak dipelajari, palaentolog akhirnya berhasil mengetahui bahwa fosil tersebut berusia antara 11.500 - 14.500 tahun. Namun, sampai saat ini, jenis manusia itu belum ditetapkan, cuma disebut manusia Red Deer Cave.
Dalam publikasinya di jurnal PLoS ONE, Rabu (14/3/2012), palaentolog asal Cina dan Australia yang melakukan penelitian mengungkapkan bahwa fosil itu kemungkinan merujuk pada spesies baru manusia.

Meski demikian, Darren Curnoe dari University of New South Wales yang terlibat penelitian mengatakan, studi lebih lanjut masih harus dilakukan untuk mengklasifikasikan fosil manusia yang ditemukan.

"Kami akan hati-hati dalam menggolongkannya. Salah satu alasannya karena dalam ilmu tentang evolusi manusia atau palaeoantropologi, kita tidak punya definisi umum tentang Homo sapiens, jenis kita sendiri antara percaya atau tidak. Jadi ini sangat kontroversial," kata Curnoe seperti dikutip BBC, Rabu (14/3/2012).

Curnoe menguraikan, analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa gigi dari manusia Longlin dan Maludong menunjukkan kesamaan. Artinya, mereka merupakan satu populasi.

Namun, jika dibandingkan dengan jenis manusia lain, kedua fosil itu punya perbedaan. Manusia Longlin dan Maludong seperti perpaduan antara manusia purba dan modern.

Secara umum, fosil memiliki rongga tengkorak yang bulat dan menonjol di bagian tulang alis. Tulang tengkoraknya tebal, berwajah pendek dan datar serta memiliki hidung yang lebar.

Pemindaian X-Ray pada rongga otak menunjukkan bahwa manusia gua ini punya lobus frontal yang tampak modern dengan lobus anterior atau parietal yang masih tampak primitif.

Ciri lain, rahang manusia gua yang ditemukan tampak sedikit menonjol. Tetapi, manusia ini memiliki fitur dagu yang tak semenonjol pada manusia modern.

Curnoe memiliki tiga skenario tentang asal usul manusia gua ini. Pertama, manusia ini merepresentasikan Homo sapiens primitif yang bermigrasi dan hidup terisolasi dari yang lain.

Skenario kedua, manusia ini mungkin Homo sapiens yang berbeda, yang berevolusi di Asia dan hidup sezaman dengan manusia saat ini selama beberapa lama. Sementara, skenario ketiga yang diajukan adalah bahwa manusia ini mungkin hasil perkawinan silang.

"Sangat mungkin manusia ini adalah hasil perkawinan silang antara manusia modern dan manusia purba yang ada saat itu. Opsi lain, mereka berevolusi secara terpisah karena tekanan genetik atau isolasi dalam respon terhadap tekanan lingkungan, misalnya iklim," ungkap Isabelle De Groote, pakar palaeoantropologi dari National History Museum, Lonson.

Analisis DNA masih harus dilakukan untuk memastikan semuanya. Namun, terlepas dari spesies baru atau bukan, fosil ini tetap penting karena kondisinya yang masih bagus serta mampu menggambarkan kompleksitas migrasi dan perkembangan spesies manusia.

"Manusia Red Deer Cave hidup di wilayah yang dulu sangat menarik di Cina, dalam masa yang disebut epipalaeolitik atau akhir Zaman Batu. Tak jauh dari Longlin, ada sistus arkeologi dimana bukti awal epipalaeolitik di Asia Timur ditemukan. Ini diduduki oleh manusia yang sudah tampak modern dan sudah mulai membuat keramik untuk menyimpan makanan. Dan mereka mulai memanen padi liar. Ada transisi yang menarik antara berburu dan meramu menuju pertanian," ungkap Curnoe.

Dalam penelitian selanjutnya, Curnoe yang juga bekerja dengan Ji Xueping dari Yunnan Institute of Cultural Relics and Archaeology akan menganalisis artefak budaya dan alat batu yang ditemukan. Mungkinkah manusia gua ini akan menjadi kerabat baru kita...!!!!!!!!!!!!!


 

pohon berkepala manusia

Kejadian Fenomena alam yang aneh dan Unik....!!!!

Pohon ini mempunyai hidung mata mulut rambut dan yang lainya
hingga pohon ini mirip dengan kepala manusia . sehingga orang di sekitarnya menyebut pohon ini pohon ANEH atu pohon
berkepala manusia.........!!!!!!!!!!
Pohon ini pertama kali di temukan oleh seorang boca ........!!!
yang sedang bermain bersama teman- temanya.....!!!
Pohon ini juga menggemparkan masyarakat setempat sekaligus menjadi tontonan masyarakat yang gratis. maklum baru pertama kali di temukan. hehehehe. untuk selanjutnya nggak gratis lagi kn kata masyarakat setempat hehhehehehe.......!!!!!!!!!

 

Pelepa Pohon Pinang Berwaja Manusia

Inilah Fenomena alam yang terjadi di muka bumi kita ini atu keanehan . mengapa saya berkata begitu

Karea saya melihat Photo-photo Ini. Kalau Teman Melihatnya Mungkin Teman Akan juga Berkata Begitu. Betul Tidak. Kenapa nggak .
Masa Pelepa Pohon Pinang Berwajah Manusia



Ada Yang Nangis Dan ada juga yang merem
Coba De teman Lihat Sendiri aja Koreksi Photo Saya Ini. Mungkin Teman Bisa Jadi Tertarik Untuk Mengunjunginya Karena Keanehanya....!!!!!
hehehehehe........!!!!!!!!!!!!!!!
Salah Satu Pelepa Pohon pinang Ini di temukan di  Lorong 1 dusun perdamaian gampong suka rakyat kecamatan langsa timur. Prov Aceh.
Mulanya Sih Kami Nggak Percaya, tapi anak-anak itu trus ngotot Untuk nunjukin pada kami bahwa mereka nggak bohong. dan akhirnya kami pergi untuk melihatnya untuk membuktikan kebenaranya setelah tiba di Tkp atau Lokasi. eeee. kayak beita kriminal aja pake TKP. hehehehe... biar gak suntuk bacanya. dan itu memang benar-benara terjadi. Sehingga Menggemparkan Warga Setempat Dan   o Juga Warga Lainya. Ratusan Warga datang berbondong-bondong untuk Menyaksikan Kejadian Tersebut.....!!!! hehehehehe..... !!!!!!

 Salah seorang ulama H Mansyur mengatakan, bahwa ke anehan ini adalah kekuasaan Allah SWT , untuk mengingatkan kita untuk berbuat baik dan segeralah bertobat karena melalui  pohon pinang yang berwajah manusia sedang menangis menandakan Tuhan sedih melihat hambanya yang selalu berbuat dosa.........!!!!!!!!!!

jangan lupa tinggalin Jejaknya ya atau Komen gitu . hehehehehe.....!!!!!!!!!
 

15 Maret 2012

2030.Rusia Targetkan Kirim Astronot Ke Bulan

Rusia akan mengembangkan teknologi antariksanya dan menargetkan mengirim astronot ke Bulan pada tahun 2030. Dengan demikian, Rusia tertinggal 60 tahun dari Amerika Serikat dalam perlombaan antariksa dunia yang dimulai di era perang dingin.

Hal ini terungkap dalam bocoran dokumen strategi badan antariksa Rusia, Roskosmos, yang dilansir Telegraph, Rabu 13 Maret 2012. Ini adalah kali pertama Rusia menetapkan tenggat waktu setelah sejak lama mengumumkan ambisinya dalam proyek eksplorasi luar angkasa.
"Kapal luar angkasa akan melakukan uji terbang dengan awak dan mendaratkan kosmonot di permukaan Bulan, lalu kembali ke Bumi pada 2030," tulis dokumen tersebut.

Jika rencana ini berjalan lancar, maka Rusia kalah telak dari AS yang telah mendaratkan Neil Armstrong dan Buzz Aldrin ke bulan pada misi Apollo 11, 1969 lalu. Menurut Yury Karash, anggota Akademi Kosmonot Rusia, tertinggal 60 tahun dari AS sangat memalukan dan tidak akan mampu membawa kejayaan bagi Rusia.

"Pada tahun 1960an, Uni Soviet dan AS bersaing ketat dan sama unggul. Tidak ada yang mampu merusak reputasi dan menunjukkan seberapa tertinggalnya teknologi Rusia selain mengirim kosmonaut ke Bulan pada 2030, 60 tahun setelah Apollo," kata Karash.

Dia menyarankan, daripada ke Bulan, lebih baik pemerintah Kremlin mengembangkan teknologi untuk menuju Mars. Selama ini, lanjutnya, belum ada program antariksa yang mampu membawa astronot ke Mars dalam perjalanan selama 450 hari.

Rusia sebelumnya menghentikan dua program menuju Bulannya pada 1970an menyusul sukses Apollo 11. Di bawah kepemimpinan Vladimir Putin, Rusia mencoba mengembalikan kejayaannya di bidang ini.
Putin mengatakan, misi luar angkasa dengan awak akan dilakukan pada 2018, diberangkatkan dari pangkalan di Vostochny yang dibangun dengan dana US$13,5 miliar.

Turut dalam persaingan, India dan China juga mulai maju dalam teknologi antariksa. Pada 2010, India mengumumkan akan mengirim astronot ke Bulan pada 2020, sementara China diyakini dapat melakukannya pada 2025.

Spesies Baru Manusia

Kerangka manusia ditemukan di wilayah Maludong, dekat kota Mengzi di Propinsi Yunnan serta di Longlin, Propinsi Guangxi, Cina.
Ditemukan tahun 1979 dan 1989 namun lama tak dipelajari, palaentolog akhirnya berhasil mengetahui bahwa fosil tersebut berusia antara 11.500 - 14.500 tahun. Namun, sampai saat ini, jenis manusia itu belum ditetapkan, cuma disebut manusia Red Deer Cave.
Dalam publikasinya di jurnal PLoS ONE, Rabu (14/3/2012), palaentolog asal Cina dan Australia yang melakukan penelitian mengungkapkan bahwa fosil itu kemungkinan merujuk pada spesies baru manusia.

Meski demikian, Darren Curnoe dari University of New South Wales yang terlibat penelitian mengatakan, studi lebih lanjut masih harus dilakukan untuk mengklasifikasikan fosil manusia yang ditemukan.

"Kami akan hati-hati dalam menggolongkannya. Salah satu alasannya karena dalam ilmu tentang evolusi manusia atau palaeoantropologi, kita tidak punya definisi umum tentang Homo sapiens, jenis kita sendiri antara percaya atau tidak. Jadi ini sangat kontroversial," kata Curnoe seperti dikutip BBC, Rabu (14/3/2012).

Curnoe menguraikan, analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa gigi dari manusia Longlin dan Maludong menunjukkan kesamaan. Artinya, mereka merupakan satu populasi.

Namun, jika dibandingkan dengan jenis manusia lain, kedua fosil itu punya perbedaan. Manusia Longlin dan Maludong seperti perpaduan antara manusia purba dan modern.

Secara umum, fosil memiliki rongga tengkorak yang bulat dan menonjol di bagian tulang alis. Tulang tengkoraknya tebal, berwajah pendek dan datar serta memiliki hidung yang lebar.

Pemindaian X-Ray pada rongga otak menunjukkan bahwa manusia gua ini punya lobus frontal yang tampak modern dengan lobus anterior atau parietal yang masih tampak primitif.

Ciri lain, rahang manusia gua yang ditemukan tampak sedikit menonjol. Tetapi, manusia ini memiliki fitur dagu yang tak semenonjol pada manusia modern.

Curnoe memiliki tiga skenario tentang asal usul manusia gua ini. Pertama, manusia ini merepresentasikan Homo sapiens primitif yang bermigrasi dan hidup terisolasi dari yang lain.

Skenario kedua, manusia ini mungkin Homo sapiens yang berbeda, yang berevolusi di Asia dan hidup sezaman dengan manusia saat ini selama beberapa lama. Sementara, skenario ketiga yang diajukan adalah bahwa manusia ini mungkin hasil perkawinan silang.

"Sangat mungkin manusia ini adalah hasil perkawinan silang antara manusia modern dan manusia purba yang ada saat itu. Opsi lain, mereka berevolusi secara terpisah karena tekanan genetik atau isolasi dalam respon terhadap tekanan lingkungan, misalnya iklim," ungkap Isabelle De Groote, pakar palaeoantropologi dari National History Museum, Lonson.

Analisis DNA masih harus dilakukan untuk memastikan semuanya. Namun, terlepas dari spesies baru atau bukan, fosil ini tetap penting karena kondisinya yang masih bagus serta mampu menggambarkan kompleksitas migrasi dan perkembangan spesies manusia.

"Manusia Red Deer Cave hidup di wilayah yang dulu sangat menarik di Cina, dalam masa yang disebut epipalaeolitik atau akhir Zaman Batu. Tak jauh dari Longlin, ada sistus arkeologi dimana bukti awal epipalaeolitik di Asia Timur ditemukan. Ini diduduki oleh manusia yang sudah tampak modern dan sudah mulai membuat keramik untuk menyimpan makanan. Dan mereka mulai memanen padi liar. Ada transisi yang menarik antara berburu dan meramu menuju pertanian," ungkap Curnoe.

Dalam penelitian selanjutnya, Curnoe yang juga bekerja dengan Ji Xueping dari Yunnan Institute of Cultural Relics and Archaeology akan menganalisis artefak budaya dan alat batu yang ditemukan. Mungkinkah manusia gua ini akan menjadi kerabat baru kita...!!!!!!!!!!!!!


12 Maret 2012

pohon berkepala manusia

Kejadian Fenomena alam yang aneh dan Unik....!!!!

Pohon ini mempunyai hidung mata mulut rambut dan yang lainya
hingga pohon ini mirip dengan kepala manusia . sehingga orang di sekitarnya menyebut pohon ini pohon ANEH atu pohon
berkepala manusia.........!!!!!!!!!!
Pohon ini pertama kali di temukan oleh seorang boca ........!!!
yang sedang bermain bersama teman- temanya.....!!!
Pohon ini juga menggemparkan masyarakat setempat sekaligus menjadi tontonan masyarakat yang gratis. maklum baru pertama kali di temukan. hehehehe. untuk selanjutnya nggak gratis lagi kn kata masyarakat setempat hehhehehehe.......!!!!!!!!!

Pelepa Pohon Pinang Berwaja Manusia

Inilah Fenomena alam yang terjadi di muka bumi kita ini atu keanehan . mengapa saya berkata begitu

Karea saya melihat Photo-photo Ini. Kalau Teman Melihatnya Mungkin Teman Akan juga Berkata Begitu. Betul Tidak. Kenapa nggak .
Masa Pelepa Pohon Pinang Berwajah Manusia



Ada Yang Nangis Dan ada juga yang merem
Coba De teman Lihat Sendiri aja Koreksi Photo Saya Ini. Mungkin Teman Bisa Jadi Tertarik Untuk Mengunjunginya Karena Keanehanya....!!!!!
hehehehehe........!!!!!!!!!!!!!!!
Salah Satu Pelepa Pohon pinang Ini di temukan di  Lorong 1 dusun perdamaian gampong suka rakyat kecamatan langsa timur. Prov Aceh.
Mulanya Sih Kami Nggak Percaya, tapi anak-anak itu trus ngotot Untuk nunjukin pada kami bahwa mereka nggak bohong. dan akhirnya kami pergi untuk melihatnya untuk membuktikan kebenaranya setelah tiba di Tkp atau Lokasi. eeee. kayak beita kriminal aja pake TKP. hehehehe... biar gak suntuk bacanya. dan itu memang benar-benara terjadi. Sehingga Menggemparkan Warga Setempat Dan   o Juga Warga Lainya. Ratusan Warga datang berbondong-bondong untuk Menyaksikan Kejadian Tersebut.....!!!! hehehehehe..... !!!!!!

 Salah seorang ulama H Mansyur mengatakan, bahwa ke anehan ini adalah kekuasaan Allah SWT , untuk mengingatkan kita untuk berbuat baik dan segeralah bertobat karena melalui  pohon pinang yang berwajah manusia sedang menangis menandakan Tuhan sedih melihat hambanya yang selalu berbuat dosa.........!!!!!!!!!!

jangan lupa tinggalin Jejaknya ya atau Komen gitu . hehehehehe.....!!!!!!!!!

15 Maret 2012

2030.Rusia Targetkan Kirim Astronot Ke Bulan

Rusia akan mengembangkan teknologi antariksanya dan menargetkan mengirim astronot ke Bulan pada tahun 2030. Dengan demikian, Rusia tertinggal 60 tahun dari Amerika Serikat dalam perlombaan antariksa dunia yang dimulai di era perang dingin.

Hal ini terungkap dalam bocoran dokumen strategi badan antariksa Rusia, Roskosmos, yang dilansir Telegraph, Rabu 13 Maret 2012. Ini adalah kali pertama Rusia menetapkan tenggat waktu setelah sejak lama mengumumkan ambisinya dalam proyek eksplorasi luar angkasa.
"Kapal luar angkasa akan melakukan uji terbang dengan awak dan mendaratkan kosmonot di permukaan Bulan, lalu kembali ke Bumi pada 2030," tulis dokumen tersebut.

Jika rencana ini berjalan lancar, maka Rusia kalah telak dari AS yang telah mendaratkan Neil Armstrong dan Buzz Aldrin ke bulan pada misi Apollo 11, 1969 lalu. Menurut Yury Karash, anggota Akademi Kosmonot Rusia, tertinggal 60 tahun dari AS sangat memalukan dan tidak akan mampu membawa kejayaan bagi Rusia.

"Pada tahun 1960an, Uni Soviet dan AS bersaing ketat dan sama unggul. Tidak ada yang mampu merusak reputasi dan menunjukkan seberapa tertinggalnya teknologi Rusia selain mengirim kosmonaut ke Bulan pada 2030, 60 tahun setelah Apollo," kata Karash.

Dia menyarankan, daripada ke Bulan, lebih baik pemerintah Kremlin mengembangkan teknologi untuk menuju Mars. Selama ini, lanjutnya, belum ada program antariksa yang mampu membawa astronot ke Mars dalam perjalanan selama 450 hari.

Rusia sebelumnya menghentikan dua program menuju Bulannya pada 1970an menyusul sukses Apollo 11. Di bawah kepemimpinan Vladimir Putin, Rusia mencoba mengembalikan kejayaannya di bidang ini.
Putin mengatakan, misi luar angkasa dengan awak akan dilakukan pada 2018, diberangkatkan dari pangkalan di Vostochny yang dibangun dengan dana US$13,5 miliar.

Turut dalam persaingan, India dan China juga mulai maju dalam teknologi antariksa. Pada 2010, India mengumumkan akan mengirim astronot ke Bulan pada 2020, sementara China diyakini dapat melakukannya pada 2025.

Spesies Baru Manusia

Kerangka manusia ditemukan di wilayah Maludong, dekat kota Mengzi di Propinsi Yunnan serta di Longlin, Propinsi Guangxi, Cina.
Ditemukan tahun 1979 dan 1989 namun lama tak dipelajari, palaentolog akhirnya berhasil mengetahui bahwa fosil tersebut berusia antara 11.500 - 14.500 tahun. Namun, sampai saat ini, jenis manusia itu belum ditetapkan, cuma disebut manusia Red Deer Cave.
Dalam publikasinya di jurnal PLoS ONE, Rabu (14/3/2012), palaentolog asal Cina dan Australia yang melakukan penelitian mengungkapkan bahwa fosil itu kemungkinan merujuk pada spesies baru manusia.

Meski demikian, Darren Curnoe dari University of New South Wales yang terlibat penelitian mengatakan, studi lebih lanjut masih harus dilakukan untuk mengklasifikasikan fosil manusia yang ditemukan.

"Kami akan hati-hati dalam menggolongkannya. Salah satu alasannya karena dalam ilmu tentang evolusi manusia atau palaeoantropologi, kita tidak punya definisi umum tentang Homo sapiens, jenis kita sendiri antara percaya atau tidak. Jadi ini sangat kontroversial," kata Curnoe seperti dikutip BBC, Rabu (14/3/2012).

Curnoe menguraikan, analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa gigi dari manusia Longlin dan Maludong menunjukkan kesamaan. Artinya, mereka merupakan satu populasi.

Namun, jika dibandingkan dengan jenis manusia lain, kedua fosil itu punya perbedaan. Manusia Longlin dan Maludong seperti perpaduan antara manusia purba dan modern.

Secara umum, fosil memiliki rongga tengkorak yang bulat dan menonjol di bagian tulang alis. Tulang tengkoraknya tebal, berwajah pendek dan datar serta memiliki hidung yang lebar.

Pemindaian X-Ray pada rongga otak menunjukkan bahwa manusia gua ini punya lobus frontal yang tampak modern dengan lobus anterior atau parietal yang masih tampak primitif.

Ciri lain, rahang manusia gua yang ditemukan tampak sedikit menonjol. Tetapi, manusia ini memiliki fitur dagu yang tak semenonjol pada manusia modern.

Curnoe memiliki tiga skenario tentang asal usul manusia gua ini. Pertama, manusia ini merepresentasikan Homo sapiens primitif yang bermigrasi dan hidup terisolasi dari yang lain.

Skenario kedua, manusia ini mungkin Homo sapiens yang berbeda, yang berevolusi di Asia dan hidup sezaman dengan manusia saat ini selama beberapa lama. Sementara, skenario ketiga yang diajukan adalah bahwa manusia ini mungkin hasil perkawinan silang.

"Sangat mungkin manusia ini adalah hasil perkawinan silang antara manusia modern dan manusia purba yang ada saat itu. Opsi lain, mereka berevolusi secara terpisah karena tekanan genetik atau isolasi dalam respon terhadap tekanan lingkungan, misalnya iklim," ungkap Isabelle De Groote, pakar palaeoantropologi dari National History Museum, Lonson.

Analisis DNA masih harus dilakukan untuk memastikan semuanya. Namun, terlepas dari spesies baru atau bukan, fosil ini tetap penting karena kondisinya yang masih bagus serta mampu menggambarkan kompleksitas migrasi dan perkembangan spesies manusia.

"Manusia Red Deer Cave hidup di wilayah yang dulu sangat menarik di Cina, dalam masa yang disebut epipalaeolitik atau akhir Zaman Batu. Tak jauh dari Longlin, ada sistus arkeologi dimana bukti awal epipalaeolitik di Asia Timur ditemukan. Ini diduduki oleh manusia yang sudah tampak modern dan sudah mulai membuat keramik untuk menyimpan makanan. Dan mereka mulai memanen padi liar. Ada transisi yang menarik antara berburu dan meramu menuju pertanian," ungkap Curnoe.

Dalam penelitian selanjutnya, Curnoe yang juga bekerja dengan Ji Xueping dari Yunnan Institute of Cultural Relics and Archaeology akan menganalisis artefak budaya dan alat batu yang ditemukan. Mungkinkah manusia gua ini akan menjadi kerabat baru kita...!!!!!!!!!!!!!


12 Maret 2012

pohon berkepala manusia

Kejadian Fenomena alam yang aneh dan Unik....!!!!

Pohon ini mempunyai hidung mata mulut rambut dan yang lainya
hingga pohon ini mirip dengan kepala manusia . sehingga orang di sekitarnya menyebut pohon ini pohon ANEH atu pohon
berkepala manusia.........!!!!!!!!!!
Pohon ini pertama kali di temukan oleh seorang boca ........!!!
yang sedang bermain bersama teman- temanya.....!!!
Pohon ini juga menggemparkan masyarakat setempat sekaligus menjadi tontonan masyarakat yang gratis. maklum baru pertama kali di temukan. hehehehe. untuk selanjutnya nggak gratis lagi kn kata masyarakat setempat hehhehehehe.......!!!!!!!!!

Pelepa Pohon Pinang Berwaja Manusia

Inilah Fenomena alam yang terjadi di muka bumi kita ini atu keanehan . mengapa saya berkata begitu

Karea saya melihat Photo-photo Ini. Kalau Teman Melihatnya Mungkin Teman Akan juga Berkata Begitu. Betul Tidak. Kenapa nggak .
Masa Pelepa Pohon Pinang Berwajah Manusia



Ada Yang Nangis Dan ada juga yang merem
Coba De teman Lihat Sendiri aja Koreksi Photo Saya Ini. Mungkin Teman Bisa Jadi Tertarik Untuk Mengunjunginya Karena Keanehanya....!!!!!
hehehehehe........!!!!!!!!!!!!!!!
Salah Satu Pelepa Pohon pinang Ini di temukan di  Lorong 1 dusun perdamaian gampong suka rakyat kecamatan langsa timur. Prov Aceh.
Mulanya Sih Kami Nggak Percaya, tapi anak-anak itu trus ngotot Untuk nunjukin pada kami bahwa mereka nggak bohong. dan akhirnya kami pergi untuk melihatnya untuk membuktikan kebenaranya setelah tiba di Tkp atau Lokasi. eeee. kayak beita kriminal aja pake TKP. hehehehe... biar gak suntuk bacanya. dan itu memang benar-benara terjadi. Sehingga Menggemparkan Warga Setempat Dan   o Juga Warga Lainya. Ratusan Warga datang berbondong-bondong untuk Menyaksikan Kejadian Tersebut.....!!!! hehehehehe..... !!!!!!

 Salah seorang ulama H Mansyur mengatakan, bahwa ke anehan ini adalah kekuasaan Allah SWT , untuk mengingatkan kita untuk berbuat baik dan segeralah bertobat karena melalui  pohon pinang yang berwajah manusia sedang menangis menandakan Tuhan sedih melihat hambanya yang selalu berbuat dosa.........!!!!!!!!!!

jangan lupa tinggalin Jejaknya ya atau Komen gitu . hehehehehe.....!!!!!!!!!
 
Support : Creating Website | gunturzakaw91 | Ganing Sakewa Azigazuru
Copyright © 2011. Aneka Informasi - All Rights Reserved
Template Created by Sakewa Published by Aneh dan Unik
Proudly powered by Gegesuran Plesetan Umban