Tni Bentrok Dengan Brimob. 4 terkena Luka tembak

JAKARTA- Pasukan Brimob dan TNI terlibat bentrok dan  baku tembak di Kabupaten Limboto, Gorontalo. Akibatnya, empat orang mengalami luka tembak dan dua orang luka akibat lemparan batu. 

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Mabes Polri, Brigjen M Taufik mengatakan, kejadian ini bermula saat pasukan Brimob berpatroli dengan menggunakan truk melintasi depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Limboto dilempari batu oleh orang yang tak dikenal pada pukul 23.00 Wita . Akibat lemparan batu itu, dua polisi mengalami luka-luka di bagian kepala.

Mendapat perlakuan tersebut, polisi kemudian melalukan razia dan diketahui yang melakukan pelemparan ternyata anggota TNI. Selanjutnya, pada Minggu dinihari, anggota Brimob melakukan penangkapan terhadap anggota TNI tersebut.
 
Tak senang rekannya ditangkap, anggota TNI yang lain melakukan penyerangan kepada anggota Brimob. Alhasil, bentrokan tak terelakan.  Anggota Brimob melepaskan tembakan ke udara guna melerai pertikaian. Namun, tembakan itu justru mengenai empat orang anggota TNI yang saat ini masih belum diketahui nama-namanya itu.

Sementara itu, lanjut Taufik, korban yang mengalami luka lemparan batu dan luka tembak kini dilarikan ke Rumah Sakit Limboto, Gorontalo dan masih menjalani perawatan.
“Tidak ada yang luka serius, yang terkena tembakan juga tidak serius, cuma peluru karet," kata Taufik kepada gunturzakaw91., Minggu (22/4/2012). 
 

3 TKI di duga menjadi Korban Perdagangan Organ tubuh

JAKARTA, http://gunturzakaw91.blogspot.com/- Tiga tenaga kerja Indonesia asal Nusa Tenggara Barat tewas di Malaysia dalam kondisi tak wajar. Mereka diduga merupakan korban perdagangan organ tubuh manusia.
Ketiga TKI itu, seperti tertulis dalam siaran pers Migrant Care, Minggu (22/4/2012) masing-masing adalah Herman, Abdul Kadir Jaelani, dan Mad Noon.
Mereka dipulangkan dari Malaysia pada tanggal 5 April 2012 dalam keadaan tidak bernyawa. Mereka diduga kuat adalah korban penjualan organ tubuh.
Menurut Direktur Eksekutif Migrant Care Anis Hidayah, dugaan tersebut berawal dari keterangan pihak keluarga. "Di dalam tubuh ketiga jenazah tersebut ditemukan jahitan tidak wajar, yakni di kedua mata, dada, dan perut bagian bawah," ujar dia.
Sementara, surat keterangan dari KBRI Kuala Lumpur nomor 0817/SK-JNH/04/2012, nomor 0818/SK-JNH/04/2012, dan nomor 0819/SK-JNH/04/2012 yang ditandatangani Heru Budiarso (Sekretaris Kedua Konsuler) tidak melakukan pengecekan atas sebab-sebab kematian terhadap ketiga TKI tersebut.
Atas dugaan tersebut, keluarga korban dengan didampingi oleh Koslata dan Migrant CARE berencana menemui Direktorat Perlindungan WNI & BHI Kementerian Luar Negeri untuk meminta penjelasan sekaligus pertanggung-jawaban atas kasus tersebut, Senin (23/4/2012) besok.
Menurut Anis, kasus ini menjadi ujian nyata dari implementasi ratifikasi Konvensi Internasional tentang Perlindungan Hak-Hak Buruh Migran dan Anggota Keluarganya yang baru saja disahkan.
 

22 April 2012

Tni Bentrok Dengan Brimob. 4 terkena Luka tembak

JAKARTA- Pasukan Brimob dan TNI terlibat bentrok dan  baku tembak di Kabupaten Limboto, Gorontalo. Akibatnya, empat orang mengalami luka tembak dan dua orang luka akibat lemparan batu. 

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Mabes Polri, Brigjen M Taufik mengatakan, kejadian ini bermula saat pasukan Brimob berpatroli dengan menggunakan truk melintasi depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Limboto dilempari batu oleh orang yang tak dikenal pada pukul 23.00 Wita . Akibat lemparan batu itu, dua polisi mengalami luka-luka di bagian kepala.

Mendapat perlakuan tersebut, polisi kemudian melalukan razia dan diketahui yang melakukan pelemparan ternyata anggota TNI. Selanjutnya, pada Minggu dinihari, anggota Brimob melakukan penangkapan terhadap anggota TNI tersebut.
 
Tak senang rekannya ditangkap, anggota TNI yang lain melakukan penyerangan kepada anggota Brimob. Alhasil, bentrokan tak terelakan.  Anggota Brimob melepaskan tembakan ke udara guna melerai pertikaian. Namun, tembakan itu justru mengenai empat orang anggota TNI yang saat ini masih belum diketahui nama-namanya itu.

Sementara itu, lanjut Taufik, korban yang mengalami luka lemparan batu dan luka tembak kini dilarikan ke Rumah Sakit Limboto, Gorontalo dan masih menjalani perawatan.
“Tidak ada yang luka serius, yang terkena tembakan juga tidak serius, cuma peluru karet," kata Taufik kepada gunturzakaw91., Minggu (22/4/2012). 

3 TKI di duga menjadi Korban Perdagangan Organ tubuh

JAKARTA, http://gunturzakaw91.blogspot.com/- Tiga tenaga kerja Indonesia asal Nusa Tenggara Barat tewas di Malaysia dalam kondisi tak wajar. Mereka diduga merupakan korban perdagangan organ tubuh manusia.
Ketiga TKI itu, seperti tertulis dalam siaran pers Migrant Care, Minggu (22/4/2012) masing-masing adalah Herman, Abdul Kadir Jaelani, dan Mad Noon.
Mereka dipulangkan dari Malaysia pada tanggal 5 April 2012 dalam keadaan tidak bernyawa. Mereka diduga kuat adalah korban penjualan organ tubuh.
Menurut Direktur Eksekutif Migrant Care Anis Hidayah, dugaan tersebut berawal dari keterangan pihak keluarga. "Di dalam tubuh ketiga jenazah tersebut ditemukan jahitan tidak wajar, yakni di kedua mata, dada, dan perut bagian bawah," ujar dia.
Sementara, surat keterangan dari KBRI Kuala Lumpur nomor 0817/SK-JNH/04/2012, nomor 0818/SK-JNH/04/2012, dan nomor 0819/SK-JNH/04/2012 yang ditandatangani Heru Budiarso (Sekretaris Kedua Konsuler) tidak melakukan pengecekan atas sebab-sebab kematian terhadap ketiga TKI tersebut.
Atas dugaan tersebut, keluarga korban dengan didampingi oleh Koslata dan Migrant CARE berencana menemui Direktorat Perlindungan WNI & BHI Kementerian Luar Negeri untuk meminta penjelasan sekaligus pertanggung-jawaban atas kasus tersebut, Senin (23/4/2012) besok.
Menurut Anis, kasus ini menjadi ujian nyata dari implementasi ratifikasi Konvensi Internasional tentang Perlindungan Hak-Hak Buruh Migran dan Anggota Keluarganya yang baru saja disahkan.

22 April 2012

Tni Bentrok Dengan Brimob. 4 terkena Luka tembak

JAKARTA- Pasukan Brimob dan TNI terlibat bentrok dan  baku tembak di Kabupaten Limboto, Gorontalo. Akibatnya, empat orang mengalami luka tembak dan dua orang luka akibat lemparan batu. 

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Mabes Polri, Brigjen M Taufik mengatakan, kejadian ini bermula saat pasukan Brimob berpatroli dengan menggunakan truk melintasi depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Limboto dilempari batu oleh orang yang tak dikenal pada pukul 23.00 Wita . Akibat lemparan batu itu, dua polisi mengalami luka-luka di bagian kepala.

Mendapat perlakuan tersebut, polisi kemudian melalukan razia dan diketahui yang melakukan pelemparan ternyata anggota TNI. Selanjutnya, pada Minggu dinihari, anggota Brimob melakukan penangkapan terhadap anggota TNI tersebut.
 
Tak senang rekannya ditangkap, anggota TNI yang lain melakukan penyerangan kepada anggota Brimob. Alhasil, bentrokan tak terelakan.  Anggota Brimob melepaskan tembakan ke udara guna melerai pertikaian. Namun, tembakan itu justru mengenai empat orang anggota TNI yang saat ini masih belum diketahui nama-namanya itu.

Sementara itu, lanjut Taufik, korban yang mengalami luka lemparan batu dan luka tembak kini dilarikan ke Rumah Sakit Limboto, Gorontalo dan masih menjalani perawatan.
“Tidak ada yang luka serius, yang terkena tembakan juga tidak serius, cuma peluru karet," kata Taufik kepada gunturzakaw91., Minggu (22/4/2012). 

3 TKI di duga menjadi Korban Perdagangan Organ tubuh

JAKARTA, http://gunturzakaw91.blogspot.com/- Tiga tenaga kerja Indonesia asal Nusa Tenggara Barat tewas di Malaysia dalam kondisi tak wajar. Mereka diduga merupakan korban perdagangan organ tubuh manusia.
Ketiga TKI itu, seperti tertulis dalam siaran pers Migrant Care, Minggu (22/4/2012) masing-masing adalah Herman, Abdul Kadir Jaelani, dan Mad Noon.
Mereka dipulangkan dari Malaysia pada tanggal 5 April 2012 dalam keadaan tidak bernyawa. Mereka diduga kuat adalah korban penjualan organ tubuh.
Menurut Direktur Eksekutif Migrant Care Anis Hidayah, dugaan tersebut berawal dari keterangan pihak keluarga. "Di dalam tubuh ketiga jenazah tersebut ditemukan jahitan tidak wajar, yakni di kedua mata, dada, dan perut bagian bawah," ujar dia.
Sementara, surat keterangan dari KBRI Kuala Lumpur nomor 0817/SK-JNH/04/2012, nomor 0818/SK-JNH/04/2012, dan nomor 0819/SK-JNH/04/2012 yang ditandatangani Heru Budiarso (Sekretaris Kedua Konsuler) tidak melakukan pengecekan atas sebab-sebab kematian terhadap ketiga TKI tersebut.
Atas dugaan tersebut, keluarga korban dengan didampingi oleh Koslata dan Migrant CARE berencana menemui Direktorat Perlindungan WNI & BHI Kementerian Luar Negeri untuk meminta penjelasan sekaligus pertanggung-jawaban atas kasus tersebut, Senin (23/4/2012) besok.
Menurut Anis, kasus ini menjadi ujian nyata dari implementasi ratifikasi Konvensi Internasional tentang Perlindungan Hak-Hak Buruh Migran dan Anggota Keluarganya yang baru saja disahkan.
 
Support : Creating Website | gunturzakaw91 | Ganing Sakewa Azigazuru
Copyright © 2011. Aneka Informasi - All Rights Reserved
Template Created by Sakewa Published by Aneh dan Unik
Proudly powered by Gegesuran Plesetan Umban