Istri perwia TNI di Rampok

CURUP,– Aksi perampokan masih terus terjadi di jalan lintas Curup – Lubuklinggau, meski material pemblokiran paska bentrok sudah tidak lagi menghalangi pengguna jalan. Kamis dinihari (21/6) sekitar pukul 00.20WIB, istri anggota Denpom Bengkulu berpangkat kapten yang menumpang mobil travel Tran Wisata dari Palembang menuju Bengkulu menjadi sasaran aksi perampokan dan pemerasan. Bukan hanya istri anggota TNI, pengemudi serta penumpang lain yang ikut menjadi penumpang travel juga jadi sasaran aksi perampasan. Selain itu, kaca depan travel jenis mobil Innova silver dengan Nopol B 868 PY dipecah menggunakan balok kayu dan batu. Uang jutaan rupiah milik penumpang dan supir juga raib dibawa kabur perampok bersenjata pisau bahkan diketahui membawa kecepek (jenis senpi rakitan). Menurut keterangan supir travel tran wisata, Arifin (35), warga kilometer 6,5 Kota Bengkulu, peristiwa itu berawal saat dirinya bersama empat penumpang salah satunya isteri anggota Denpom Bengkulu melaju dari arah Palembang menuju Bengkulu. Kendaraan berjalan konvoi dengan dua kendaraan lainya dengan posisi kendaraan naas itu di tengah. Tepat di Desa Cahaya Negeri Kecamatan Sindang Kelingi, tiba-tiba kendaraan yang dibawanya diiringi oleh pelaku menggunakan kendaraan sepeda motor dengan jumlah 6 orang. Saat itu, sopir travel diminta untuk menghentikan lajy kendaraannya. Setelah berhenti pelaku langsung mengeluarkan senjata tajam dan meminta sejumlah uang yang oleh penumpang mobil tersebut. “Mereka minta rokok dan biaya minum. Saat saya menggelurkan dompet untuk memberikan uang, dompet saya malah langsung dirampas,” tuturnya. Arifin mengaku mencoba mengambil kembali dompet miliknya, namun dipukul bahkan disulut api rokok di bagian hidung hingga berdarah dan berbekas seperti luka bakar. “Jahat betul pelaku itu, kaca depan mobil dipukul kayu sampai retak. Uang serta tas penumpang saya dijarah dengan paksa oleh para pelaku. Salah satu penumpang saya itu bahkan istri perwira TNI ikut dirampas uangnya,” aku Arifin.
Berdasarkan pengamatan Arifin, pelaku terlihat membawa sajam, sedangkan penumpang melihat ada pelaku yang membawa senjata api rakitan. Atas kejadian tersebut, korban langsung melaporkan peristiwa tersebut ke Polres Rejang Lebong, ia berharap mendapatkan keadilan. Kapolres Rejang Lebong AKBP I Ketut Yudha Kariana SIK melalui Kasat Reskrim AKP Hardidinata SIK membenarkan peristiwa tersebut. “Kami sudah mendapatkan laporan dari korban, untuk kami tindaklanjuti,” ungkapnya.
Aksi Curas Marak
Paska bentrok di jalan lintas Curup-Lubuklinggau antara Polisi dan warga, sedikitnya ada 10 laporan tindak kejahatan pencurian disertai kekerasan (curas) yang terjadi di jalan lintas Curup – Lubuklinggau. Empat diantaranya melapor ke Polsek Sindang Kelingi sisa korban lainnya melaporkan ke Polres Rejang Lebong. Kasat Reskrim dikonfirmasi wartawan tidak membantah kabar tersebut. “Kami sudah menerima 10 laporan paska bentrok, ada 10 laporan masyarakat yang rata-rata pengendara motor,” katanya. Dijelaskan Hardidinata, dari kasus curas tersebut diantaranya kendaraan roda dua dan sejumah uang yang menjadi korban pengendara motor dirampas oleh para pelaku. “Sepuluh kasus curas ini yang melapor, informasinya ada belasan kasus curas yang terjadi namun tidak melaporkan ke polisi. Kami jemput bola agar warga tetap melaporkan kejadian yang mereka alami,” ujarnya. Kasat menerangkan, polisi akan tetap melakukan penindakan hukum terhadap para pelaku kejahatan di wilayah Polres RL. Secara bertahap polisi akan melakukan pengungkapan, dan hal itu tidak lepas dari peran serta masyarakat untuk berperan aktif ikut memerangi aksi kejahatan. “Sejatinya keamanan merupakan tanggung jawab semua komponen masyarakat. Tanpa bantuan masyarakat polisi tidak akan bisa berbuat apa-apa,” tuturnya. (999)


Related News

Sumber. BE
Share this article :
 

28 Juni 2012

Istri perwia TNI di Rampok

CURUP,– Aksi perampokan masih terus terjadi di jalan lintas Curup – Lubuklinggau, meski material pemblokiran paska bentrok sudah tidak lagi menghalangi pengguna jalan. Kamis dinihari (21/6) sekitar pukul 00.20WIB, istri anggota Denpom Bengkulu berpangkat kapten yang menumpang mobil travel Tran Wisata dari Palembang menuju Bengkulu menjadi sasaran aksi perampokan dan pemerasan. Bukan hanya istri anggota TNI, pengemudi serta penumpang lain yang ikut menjadi penumpang travel juga jadi sasaran aksi perampasan. Selain itu, kaca depan travel jenis mobil Innova silver dengan Nopol B 868 PY dipecah menggunakan balok kayu dan batu. Uang jutaan rupiah milik penumpang dan supir juga raib dibawa kabur perampok bersenjata pisau bahkan diketahui membawa kecepek (jenis senpi rakitan). Menurut keterangan supir travel tran wisata, Arifin (35), warga kilometer 6,5 Kota Bengkulu, peristiwa itu berawal saat dirinya bersama empat penumpang salah satunya isteri anggota Denpom Bengkulu melaju dari arah Palembang menuju Bengkulu. Kendaraan berjalan konvoi dengan dua kendaraan lainya dengan posisi kendaraan naas itu di tengah. Tepat di Desa Cahaya Negeri Kecamatan Sindang Kelingi, tiba-tiba kendaraan yang dibawanya diiringi oleh pelaku menggunakan kendaraan sepeda motor dengan jumlah 6 orang. Saat itu, sopir travel diminta untuk menghentikan lajy kendaraannya. Setelah berhenti pelaku langsung mengeluarkan senjata tajam dan meminta sejumlah uang yang oleh penumpang mobil tersebut. “Mereka minta rokok dan biaya minum. Saat saya menggelurkan dompet untuk memberikan uang, dompet saya malah langsung dirampas,” tuturnya. Arifin mengaku mencoba mengambil kembali dompet miliknya, namun dipukul bahkan disulut api rokok di bagian hidung hingga berdarah dan berbekas seperti luka bakar. “Jahat betul pelaku itu, kaca depan mobil dipukul kayu sampai retak. Uang serta tas penumpang saya dijarah dengan paksa oleh para pelaku. Salah satu penumpang saya itu bahkan istri perwira TNI ikut dirampas uangnya,” aku Arifin.
Berdasarkan pengamatan Arifin, pelaku terlihat membawa sajam, sedangkan penumpang melihat ada pelaku yang membawa senjata api rakitan. Atas kejadian tersebut, korban langsung melaporkan peristiwa tersebut ke Polres Rejang Lebong, ia berharap mendapatkan keadilan. Kapolres Rejang Lebong AKBP I Ketut Yudha Kariana SIK melalui Kasat Reskrim AKP Hardidinata SIK membenarkan peristiwa tersebut. “Kami sudah mendapatkan laporan dari korban, untuk kami tindaklanjuti,” ungkapnya.
Aksi Curas Marak
Paska bentrok di jalan lintas Curup-Lubuklinggau antara Polisi dan warga, sedikitnya ada 10 laporan tindak kejahatan pencurian disertai kekerasan (curas) yang terjadi di jalan lintas Curup – Lubuklinggau. Empat diantaranya melapor ke Polsek Sindang Kelingi sisa korban lainnya melaporkan ke Polres Rejang Lebong. Kasat Reskrim dikonfirmasi wartawan tidak membantah kabar tersebut. “Kami sudah menerima 10 laporan paska bentrok, ada 10 laporan masyarakat yang rata-rata pengendara motor,” katanya. Dijelaskan Hardidinata, dari kasus curas tersebut diantaranya kendaraan roda dua dan sejumah uang yang menjadi korban pengendara motor dirampas oleh para pelaku. “Sepuluh kasus curas ini yang melapor, informasinya ada belasan kasus curas yang terjadi namun tidak melaporkan ke polisi. Kami jemput bola agar warga tetap melaporkan kejadian yang mereka alami,” ujarnya. Kasat menerangkan, polisi akan tetap melakukan penindakan hukum terhadap para pelaku kejahatan di wilayah Polres RL. Secara bertahap polisi akan melakukan pengungkapan, dan hal itu tidak lepas dari peran serta masyarakat untuk berperan aktif ikut memerangi aksi kejahatan. “Sejatinya keamanan merupakan tanggung jawab semua komponen masyarakat. Tanpa bantuan masyarakat polisi tidak akan bisa berbuat apa-apa,” tuturnya. (999)


Related News

Sumber. BE

28 Juni 2012

Istri perwia TNI di Rampok

CURUP,– Aksi perampokan masih terus terjadi di jalan lintas Curup – Lubuklinggau, meski material pemblokiran paska bentrok sudah tidak lagi menghalangi pengguna jalan. Kamis dinihari (21/6) sekitar pukul 00.20WIB, istri anggota Denpom Bengkulu berpangkat kapten yang menumpang mobil travel Tran Wisata dari Palembang menuju Bengkulu menjadi sasaran aksi perampokan dan pemerasan. Bukan hanya istri anggota TNI, pengemudi serta penumpang lain yang ikut menjadi penumpang travel juga jadi sasaran aksi perampasan. Selain itu, kaca depan travel jenis mobil Innova silver dengan Nopol B 868 PY dipecah menggunakan balok kayu dan batu. Uang jutaan rupiah milik penumpang dan supir juga raib dibawa kabur perampok bersenjata pisau bahkan diketahui membawa kecepek (jenis senpi rakitan). Menurut keterangan supir travel tran wisata, Arifin (35), warga kilometer 6,5 Kota Bengkulu, peristiwa itu berawal saat dirinya bersama empat penumpang salah satunya isteri anggota Denpom Bengkulu melaju dari arah Palembang menuju Bengkulu. Kendaraan berjalan konvoi dengan dua kendaraan lainya dengan posisi kendaraan naas itu di tengah. Tepat di Desa Cahaya Negeri Kecamatan Sindang Kelingi, tiba-tiba kendaraan yang dibawanya diiringi oleh pelaku menggunakan kendaraan sepeda motor dengan jumlah 6 orang. Saat itu, sopir travel diminta untuk menghentikan lajy kendaraannya. Setelah berhenti pelaku langsung mengeluarkan senjata tajam dan meminta sejumlah uang yang oleh penumpang mobil tersebut. “Mereka minta rokok dan biaya minum. Saat saya menggelurkan dompet untuk memberikan uang, dompet saya malah langsung dirampas,” tuturnya. Arifin mengaku mencoba mengambil kembali dompet miliknya, namun dipukul bahkan disulut api rokok di bagian hidung hingga berdarah dan berbekas seperti luka bakar. “Jahat betul pelaku itu, kaca depan mobil dipukul kayu sampai retak. Uang serta tas penumpang saya dijarah dengan paksa oleh para pelaku. Salah satu penumpang saya itu bahkan istri perwira TNI ikut dirampas uangnya,” aku Arifin.
Berdasarkan pengamatan Arifin, pelaku terlihat membawa sajam, sedangkan penumpang melihat ada pelaku yang membawa senjata api rakitan. Atas kejadian tersebut, korban langsung melaporkan peristiwa tersebut ke Polres Rejang Lebong, ia berharap mendapatkan keadilan. Kapolres Rejang Lebong AKBP I Ketut Yudha Kariana SIK melalui Kasat Reskrim AKP Hardidinata SIK membenarkan peristiwa tersebut. “Kami sudah mendapatkan laporan dari korban, untuk kami tindaklanjuti,” ungkapnya.
Aksi Curas Marak
Paska bentrok di jalan lintas Curup-Lubuklinggau antara Polisi dan warga, sedikitnya ada 10 laporan tindak kejahatan pencurian disertai kekerasan (curas) yang terjadi di jalan lintas Curup – Lubuklinggau. Empat diantaranya melapor ke Polsek Sindang Kelingi sisa korban lainnya melaporkan ke Polres Rejang Lebong. Kasat Reskrim dikonfirmasi wartawan tidak membantah kabar tersebut. “Kami sudah menerima 10 laporan paska bentrok, ada 10 laporan masyarakat yang rata-rata pengendara motor,” katanya. Dijelaskan Hardidinata, dari kasus curas tersebut diantaranya kendaraan roda dua dan sejumah uang yang menjadi korban pengendara motor dirampas oleh para pelaku. “Sepuluh kasus curas ini yang melapor, informasinya ada belasan kasus curas yang terjadi namun tidak melaporkan ke polisi. Kami jemput bola agar warga tetap melaporkan kejadian yang mereka alami,” ujarnya. Kasat menerangkan, polisi akan tetap melakukan penindakan hukum terhadap para pelaku kejahatan di wilayah Polres RL. Secara bertahap polisi akan melakukan pengungkapan, dan hal itu tidak lepas dari peran serta masyarakat untuk berperan aktif ikut memerangi aksi kejahatan. “Sejatinya keamanan merupakan tanggung jawab semua komponen masyarakat. Tanpa bantuan masyarakat polisi tidak akan bisa berbuat apa-apa,” tuturnya. (999)


Related News

Sumber. BE
 
Support : Creating Website | gunturzakaw91 | Ganing Sakewa Azigazuru
Copyright © 2011. Aneka Informasi - All Rights Reserved
Template Created by Sakewa Published by Aneh dan Unik
Proudly powered by Gegesuran Plesetan Umban