Hati-Hati Pahlawan Kesiangan

BENGKULU,  Meningkatnya suhu politik jelang Pilkada Kota dapat dimengerti sebagai bentuk kompetisi. Sayangnya ada calon yang menjadi pahlawan kesiangan, berupaya mengacaukan program pemerintah yang prorakyat. Salah satunya adalah program bantuan bagi rumah tak layak huni yang sejak lama dilaksanakan Walikota Bengkulu, H. Ahmad Kanedi, SH, MH (Bang Ken). Rumah milik Rosan (60) yang ditempati bersama istrinya, Wilda dan 4 anaknya di daerah persawahan Kelurahan Semarang, Sungai Serut, telah dipastikan dibangun ulang dengan dana Rp 30 juta setelah lebaran. Mengetahui hal itu, salah satu calon walikota malah mendatanginya dan mempengaruhi bapak renta asal Tebing, Sumsel itu, dengan janji ini-itu agar tidak percaya dengan Walikota Bang Ken. “Saya didatangi salah seorang calon walikota hari Jumat kemarin. Dijanjikan rumah saya akan dibangun tahun 2013. Karena tidak enak saya jawab saja terima kasih. Padahal rumah saya ini akan dibangun setelah lebaran atas bantuan Walikota Bang Ken. Saya ini orang dusun, saya tidak tau politik-politik, yang saya tahu rumah saya dibangun Walikota Bang Ken,” ujar Rosan didampingi Ketua Adat, Ketua BKM dan Lurah Semarang kepada wartawan, kemarin (29/7). Ketua BKM Besame Kelurahan Semarang, Waluyo, Amd, sangat menyayangkan ulah salah seorang calon walikota yang dinilainya kekanak-kanakan dan bergaya kampus itu. “Kan banyak cara lain untuk menang Pilkada. Tidak harus menjadi pahlawan kesiangan dengan aksi sabotase. Apalagi mau merusak program yang sudah bertahun-tahun kami jalankan. Pak Wali saja tidak mau menunggangi yang seperti ini, padahal kami sebagai petugas lapangan tahu persis kebijakan Bang Ken yang pro warga miskin. Kami imbau warga untuk berhati-hati dengan kemunculan pahlawan kesiangan,” ungkapnya dibenarkan tokoh adat setempat, Ujang Uspani dan Lurah Semarang, Zainudin. Terpisah tokoh Jawa di Tanjung Agung, Pak De Roso, menguraikan jika APBD sesungguhnya untuk semua. Tidak hanya untuk rakyat, tapi juga untuk lingkungan hidup, hutan, termasuk untuk perikanan dan peternakan. “APBD itu untuk semua. Jangan untuk rakyat saja, tapi digunakan juga untuk alam sekitar kita dan untuk perikanan dan peternakan, sesuai dengan keseimbangan dalam Islam, yakni perpaduan antara Hablum Minallah, Hablum MinalAlam dan Hablum MinanNas. Dan Walikota Bang Ken telah mewujudkan itu sejak beliau dilantik hingga tahun 2017 nantinya. Alhamdulillah,” tegas bapak yang mengaku tidak tamat SD tersebut
Share this article :
 

30 Juli 2012

Hati-Hati Pahlawan Kesiangan

BENGKULU,  Meningkatnya suhu politik jelang Pilkada Kota dapat dimengerti sebagai bentuk kompetisi. Sayangnya ada calon yang menjadi pahlawan kesiangan, berupaya mengacaukan program pemerintah yang prorakyat. Salah satunya adalah program bantuan bagi rumah tak layak huni yang sejak lama dilaksanakan Walikota Bengkulu, H. Ahmad Kanedi, SH, MH (Bang Ken). Rumah milik Rosan (60) yang ditempati bersama istrinya, Wilda dan 4 anaknya di daerah persawahan Kelurahan Semarang, Sungai Serut, telah dipastikan dibangun ulang dengan dana Rp 30 juta setelah lebaran. Mengetahui hal itu, salah satu calon walikota malah mendatanginya dan mempengaruhi bapak renta asal Tebing, Sumsel itu, dengan janji ini-itu agar tidak percaya dengan Walikota Bang Ken. “Saya didatangi salah seorang calon walikota hari Jumat kemarin. Dijanjikan rumah saya akan dibangun tahun 2013. Karena tidak enak saya jawab saja terima kasih. Padahal rumah saya ini akan dibangun setelah lebaran atas bantuan Walikota Bang Ken. Saya ini orang dusun, saya tidak tau politik-politik, yang saya tahu rumah saya dibangun Walikota Bang Ken,” ujar Rosan didampingi Ketua Adat, Ketua BKM dan Lurah Semarang kepada wartawan, kemarin (29/7). Ketua BKM Besame Kelurahan Semarang, Waluyo, Amd, sangat menyayangkan ulah salah seorang calon walikota yang dinilainya kekanak-kanakan dan bergaya kampus itu. “Kan banyak cara lain untuk menang Pilkada. Tidak harus menjadi pahlawan kesiangan dengan aksi sabotase. Apalagi mau merusak program yang sudah bertahun-tahun kami jalankan. Pak Wali saja tidak mau menunggangi yang seperti ini, padahal kami sebagai petugas lapangan tahu persis kebijakan Bang Ken yang pro warga miskin. Kami imbau warga untuk berhati-hati dengan kemunculan pahlawan kesiangan,” ungkapnya dibenarkan tokoh adat setempat, Ujang Uspani dan Lurah Semarang, Zainudin. Terpisah tokoh Jawa di Tanjung Agung, Pak De Roso, menguraikan jika APBD sesungguhnya untuk semua. Tidak hanya untuk rakyat, tapi juga untuk lingkungan hidup, hutan, termasuk untuk perikanan dan peternakan. “APBD itu untuk semua. Jangan untuk rakyat saja, tapi digunakan juga untuk alam sekitar kita dan untuk perikanan dan peternakan, sesuai dengan keseimbangan dalam Islam, yakni perpaduan antara Hablum Minallah, Hablum MinalAlam dan Hablum MinanNas. Dan Walikota Bang Ken telah mewujudkan itu sejak beliau dilantik hingga tahun 2017 nantinya. Alhamdulillah,” tegas bapak yang mengaku tidak tamat SD tersebut

30 Juli 2012

Hati-Hati Pahlawan Kesiangan

BENGKULU,  Meningkatnya suhu politik jelang Pilkada Kota dapat dimengerti sebagai bentuk kompetisi. Sayangnya ada calon yang menjadi pahlawan kesiangan, berupaya mengacaukan program pemerintah yang prorakyat. Salah satunya adalah program bantuan bagi rumah tak layak huni yang sejak lama dilaksanakan Walikota Bengkulu, H. Ahmad Kanedi, SH, MH (Bang Ken). Rumah milik Rosan (60) yang ditempati bersama istrinya, Wilda dan 4 anaknya di daerah persawahan Kelurahan Semarang, Sungai Serut, telah dipastikan dibangun ulang dengan dana Rp 30 juta setelah lebaran. Mengetahui hal itu, salah satu calon walikota malah mendatanginya dan mempengaruhi bapak renta asal Tebing, Sumsel itu, dengan janji ini-itu agar tidak percaya dengan Walikota Bang Ken. “Saya didatangi salah seorang calon walikota hari Jumat kemarin. Dijanjikan rumah saya akan dibangun tahun 2013. Karena tidak enak saya jawab saja terima kasih. Padahal rumah saya ini akan dibangun setelah lebaran atas bantuan Walikota Bang Ken. Saya ini orang dusun, saya tidak tau politik-politik, yang saya tahu rumah saya dibangun Walikota Bang Ken,” ujar Rosan didampingi Ketua Adat, Ketua BKM dan Lurah Semarang kepada wartawan, kemarin (29/7). Ketua BKM Besame Kelurahan Semarang, Waluyo, Amd, sangat menyayangkan ulah salah seorang calon walikota yang dinilainya kekanak-kanakan dan bergaya kampus itu. “Kan banyak cara lain untuk menang Pilkada. Tidak harus menjadi pahlawan kesiangan dengan aksi sabotase. Apalagi mau merusak program yang sudah bertahun-tahun kami jalankan. Pak Wali saja tidak mau menunggangi yang seperti ini, padahal kami sebagai petugas lapangan tahu persis kebijakan Bang Ken yang pro warga miskin. Kami imbau warga untuk berhati-hati dengan kemunculan pahlawan kesiangan,” ungkapnya dibenarkan tokoh adat setempat, Ujang Uspani dan Lurah Semarang, Zainudin. Terpisah tokoh Jawa di Tanjung Agung, Pak De Roso, menguraikan jika APBD sesungguhnya untuk semua. Tidak hanya untuk rakyat, tapi juga untuk lingkungan hidup, hutan, termasuk untuk perikanan dan peternakan. “APBD itu untuk semua. Jangan untuk rakyat saja, tapi digunakan juga untuk alam sekitar kita dan untuk perikanan dan peternakan, sesuai dengan keseimbangan dalam Islam, yakni perpaduan antara Hablum Minallah, Hablum MinalAlam dan Hablum MinanNas. Dan Walikota Bang Ken telah mewujudkan itu sejak beliau dilantik hingga tahun 2017 nantinya. Alhamdulillah,” tegas bapak yang mengaku tidak tamat SD tersebut
 
Support : Creating Website | gunturzakaw91 | Ganing Sakewa Azigazuru
Copyright © 2011. Aneka Informasi - All Rights Reserved
Template Created by Sakewa Published by Aneh dan Unik
Proudly powered by Gegesuran Plesetan Umban