Pelajar SD Tewas Saat Bermain di danau dendam

Danau Dendam Tak Sudah menelan korban jiwa Kmbali. Siang kemarin, sekitar pukul 14.30 WIB, Deswanto Ginting (10) warga Jalan Halmahera RT 3 Kelurahan Surabaya, Kecamatan Sungai Serut, ditemukan tewas di pintu air Danau Dendam Tak Sudah. Korban ditemukan setelah sekitar satu jam dikabarkan tenggelam oleh teman-temannya, yakni sekitar pukul 13.30 WIB. Data yang berhasil dihimpun BE, Deswanto merupakan pelajar SDN 42 Taman Remaja Bengkulu adalah anak kedua atau bungsu pasangan Ginting dan Mutiara Tarigan. Korban yang juga keponakan dari Kanit Reskrim Polsek Taba Penanjung, Ipda Razuki Girsang, keluar rumah sekitar pukul 12.30 WIB dan berpamitan untuk pergi bermain bersama 4 temannya. Kelima sahabat ini kemudian secara bersama-sama bermain menuju jalan Tanggul, yang merupakan lokasi pintu air dari Danau Dendam Tak Sudah. Tidak diketahui pasti bagaimana akhirnya Deswanto tercebur ke dalam pintu air. Padahal saat kejadian, air tidak dalam posisi naik, namun justru sedang surut. Bahkan keterangan warga sekitar, ketinggian air hanya berkisar 1 meter saja. Diungkapkan warga sekitar, Sumarsih, sebelum tenggelam, lokasi di pintu air memang dalam kondisi ramai. Bahkan Deswanto beserta keempat temannya juga asyik bermain di sekitar lokasi tersebut. Tidak diketahui pasti, kemudian warga sekitar mendengar teriakan ada orang tenggelam.”Kita terkejut, air yang hanya ketinggian sekitar 1 meter ada yang tenggelam. Anak-anak yang bermain air langsung berteriak. “Tolong, kawan ambo tenggelam”. Kemudian warga sekitar langsung berupaya untuk menyelamatkan korban,” cerita Sumarsih. Dan setelah sekitar 1 jam dilakukan pencarian, jasad Deswanto ditemukan tak bernyawa.Masih menurut Sumarsih yang sudah cukup lama tinggal di daerah ini, bahwa lokasi tersebut memang sering meminta korban jiwa. Bahkan saat pembangunan pintu air tersebut, sudah banyak korban jiwa baik dari warga, ataupun pembuat proyek. “Kenyataannya memang seperti itu. Namun dalam hal ini namanya juga anak-anak pasti suka main air. Jadi sudah cukup banyak korban jiwa yang timbul,” katanya.Sementara itu, hingga tadi malam korban di bawa ke rumah duka untuk disemayamkan. Sementara Paman korban, yang juga Kanit Reskrim Polsek Taba Penanjung, Ipda Razuki Girsang mengaku sangat terpukul atas kejadian ini. “Saya kaget dengan informasi ini. Betul dia (korban, red) keponakan saya. Ibunya adalah adik saya. Kita ikhlas saja namanya juga musibah,” ungkapnya tabah. (160)
Share this article :
 

30 Juli 2012

Pelajar SD Tewas Saat Bermain di danau dendam

Danau Dendam Tak Sudah menelan korban jiwa Kmbali. Siang kemarin, sekitar pukul 14.30 WIB, Deswanto Ginting (10) warga Jalan Halmahera RT 3 Kelurahan Surabaya, Kecamatan Sungai Serut, ditemukan tewas di pintu air Danau Dendam Tak Sudah. Korban ditemukan setelah sekitar satu jam dikabarkan tenggelam oleh teman-temannya, yakni sekitar pukul 13.30 WIB. Data yang berhasil dihimpun BE, Deswanto merupakan pelajar SDN 42 Taman Remaja Bengkulu adalah anak kedua atau bungsu pasangan Ginting dan Mutiara Tarigan. Korban yang juga keponakan dari Kanit Reskrim Polsek Taba Penanjung, Ipda Razuki Girsang, keluar rumah sekitar pukul 12.30 WIB dan berpamitan untuk pergi bermain bersama 4 temannya. Kelima sahabat ini kemudian secara bersama-sama bermain menuju jalan Tanggul, yang merupakan lokasi pintu air dari Danau Dendam Tak Sudah. Tidak diketahui pasti bagaimana akhirnya Deswanto tercebur ke dalam pintu air. Padahal saat kejadian, air tidak dalam posisi naik, namun justru sedang surut. Bahkan keterangan warga sekitar, ketinggian air hanya berkisar 1 meter saja. Diungkapkan warga sekitar, Sumarsih, sebelum tenggelam, lokasi di pintu air memang dalam kondisi ramai. Bahkan Deswanto beserta keempat temannya juga asyik bermain di sekitar lokasi tersebut. Tidak diketahui pasti, kemudian warga sekitar mendengar teriakan ada orang tenggelam.”Kita terkejut, air yang hanya ketinggian sekitar 1 meter ada yang tenggelam. Anak-anak yang bermain air langsung berteriak. “Tolong, kawan ambo tenggelam”. Kemudian warga sekitar langsung berupaya untuk menyelamatkan korban,” cerita Sumarsih. Dan setelah sekitar 1 jam dilakukan pencarian, jasad Deswanto ditemukan tak bernyawa.Masih menurut Sumarsih yang sudah cukup lama tinggal di daerah ini, bahwa lokasi tersebut memang sering meminta korban jiwa. Bahkan saat pembangunan pintu air tersebut, sudah banyak korban jiwa baik dari warga, ataupun pembuat proyek. “Kenyataannya memang seperti itu. Namun dalam hal ini namanya juga anak-anak pasti suka main air. Jadi sudah cukup banyak korban jiwa yang timbul,” katanya.Sementara itu, hingga tadi malam korban di bawa ke rumah duka untuk disemayamkan. Sementara Paman korban, yang juga Kanit Reskrim Polsek Taba Penanjung, Ipda Razuki Girsang mengaku sangat terpukul atas kejadian ini. “Saya kaget dengan informasi ini. Betul dia (korban, red) keponakan saya. Ibunya adalah adik saya. Kita ikhlas saja namanya juga musibah,” ungkapnya tabah. (160)

30 Juli 2012

Pelajar SD Tewas Saat Bermain di danau dendam

Danau Dendam Tak Sudah menelan korban jiwa Kmbali. Siang kemarin, sekitar pukul 14.30 WIB, Deswanto Ginting (10) warga Jalan Halmahera RT 3 Kelurahan Surabaya, Kecamatan Sungai Serut, ditemukan tewas di pintu air Danau Dendam Tak Sudah. Korban ditemukan setelah sekitar satu jam dikabarkan tenggelam oleh teman-temannya, yakni sekitar pukul 13.30 WIB. Data yang berhasil dihimpun BE, Deswanto merupakan pelajar SDN 42 Taman Remaja Bengkulu adalah anak kedua atau bungsu pasangan Ginting dan Mutiara Tarigan. Korban yang juga keponakan dari Kanit Reskrim Polsek Taba Penanjung, Ipda Razuki Girsang, keluar rumah sekitar pukul 12.30 WIB dan berpamitan untuk pergi bermain bersama 4 temannya. Kelima sahabat ini kemudian secara bersama-sama bermain menuju jalan Tanggul, yang merupakan lokasi pintu air dari Danau Dendam Tak Sudah. Tidak diketahui pasti bagaimana akhirnya Deswanto tercebur ke dalam pintu air. Padahal saat kejadian, air tidak dalam posisi naik, namun justru sedang surut. Bahkan keterangan warga sekitar, ketinggian air hanya berkisar 1 meter saja. Diungkapkan warga sekitar, Sumarsih, sebelum tenggelam, lokasi di pintu air memang dalam kondisi ramai. Bahkan Deswanto beserta keempat temannya juga asyik bermain di sekitar lokasi tersebut. Tidak diketahui pasti, kemudian warga sekitar mendengar teriakan ada orang tenggelam.”Kita terkejut, air yang hanya ketinggian sekitar 1 meter ada yang tenggelam. Anak-anak yang bermain air langsung berteriak. “Tolong, kawan ambo tenggelam”. Kemudian warga sekitar langsung berupaya untuk menyelamatkan korban,” cerita Sumarsih. Dan setelah sekitar 1 jam dilakukan pencarian, jasad Deswanto ditemukan tak bernyawa.Masih menurut Sumarsih yang sudah cukup lama tinggal di daerah ini, bahwa lokasi tersebut memang sering meminta korban jiwa. Bahkan saat pembangunan pintu air tersebut, sudah banyak korban jiwa baik dari warga, ataupun pembuat proyek. “Kenyataannya memang seperti itu. Namun dalam hal ini namanya juga anak-anak pasti suka main air. Jadi sudah cukup banyak korban jiwa yang timbul,” katanya.Sementara itu, hingga tadi malam korban di bawa ke rumah duka untuk disemayamkan. Sementara Paman korban, yang juga Kanit Reskrim Polsek Taba Penanjung, Ipda Razuki Girsang mengaku sangat terpukul atas kejadian ini. “Saya kaget dengan informasi ini. Betul dia (korban, red) keponakan saya. Ibunya adalah adik saya. Kita ikhlas saja namanya juga musibah,” ungkapnya tabah. (160)
 
Support : Creating Website | gunturzakaw91 | Ganing Sakewa Azigazuru
Copyright © 2011. Aneka Informasi - All Rights Reserved
Template Created by Sakewa Published by Aneh dan Unik
Proudly powered by Gegesuran Plesetan Umban