WAJO- Setelah dirawat hampir tiga bulan di rumah sakit, Meli Amelda, gadis belia asal Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, yang digerogoti belatung akhirnya meninggal dunia Gadis berusia 19 tahun itu sempat dipindah ke RSU Wahidin Sudiro Husodo, Makassar, Sulawesi Selatan.
Kedatangan jenazah pada Rabu sore kemarin disambut isak tangis keluarga bahkan di rumah duka di BTN Pebabri Sengkang, Wajo. Ibu korban, Ramla, harus dipapah masuk ke dalam rumah saat jenazah tiba.
Sedianya, Meli akan menjalani operasi bedah untuk menyembuhkan luka di pinggul serta paha yang sudah digerogoti belatung, namun Meli tutup usia sebelum berada di meja operasi.
Sebelumnya, gadis berparas cantik ini ditemukan tak berdaya di rumah kontrakannya dengan luka borok yang dipenuhi belatung di pinggul serta paha.
Karena tidak ada biaya, orangtua hanya merawat Meli seadanya di rumah. Setelah kasus ini mendapat perhatian dari media massa, barulah sejumlah pejabat Pemerintah Kabupaten Wajo berbondong-bondong datang memberikan bantuan. Meli pun akhirnya dirujuk ke rumah sakit di Makassar.
Kepala Subbag Humas dan Pemasaran RS Wahidin Sudiro Husodo Makassar, Siswanto Wahab, pada Oktober lalu menjelaskan belatung pada luka terbuka adalah sesuatu yang logis.
Dokter spesialis kulit dan kelamin ini mengatakan faktor yang menyebabkan luka pada Mely karena lama telentang di tempat tidur. Keadaan itu, kata dia, menyebabkan suhu tubuh panas. Dampaknya luka di tubuh pasien semakin meluas.
”Perawatannya kurang bagus, akibatkan lukanya parah, terjadilah kematian jaringan. Kematian jaringan bisa timbulkan bau busuk, bau busuk itu mengundang binatang atau bakteri dan virus pembawa kuman penyakit,” urai Siswanto.
Kondisi Mely sempat membaik pada Oktober lalu, lima luka di tubuhnya sudah mulai tertutup, namun gadis berparas cantik itu ternyata tidak kuasa menahan penyakit yang sudah menggerogoti tubuhnya.