CURUP – Warga Gang Abdullah Kelurahan Talang Benih, Curup sekitar pukul 03.00 WIB Minggu (15/1) dini hari, heboh. Ini setelah warga mengetahui terbakarnya mobil merek Mitsubishi Kuda milik Herliardo, anggota Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu.
Mobil berwarna cokelat muda itu merupakan mobil dinas DPRD Provinsi Bengkulu. Menariknya, mobil dinas (mobnas) nopol BD 1247 AY itu dibakar menggunakan media dua helai celana dalam dan sehelai dalaman jilbab yang diduga sudah direndam dengan bensin. Lalu diselipkan di bagian bawah mesin mobil.
Beruntung peristiwa tersebut cepat diketahui keluarga korban sehingga mobil masih bisa diselamatkan. Meski demikian, api sempat menghanguskan bagian depan dan mesin mobil Sekretaris Fraksi Perjuangan Rakyat ini.
Herliardo menceritakan saat kejadian ia sedang istirahat di kediamannya di Gang Darma Bakti Kelurahan Talang Benih. Sedangkan mobil dititipkan di rumah saudaranya Rifa’i (48) sejak Sabtu (14/1) pukul 18.00 WIB. Mobil terpaksa dititip lantaran gang menuju rumahnya sulit dilewati kendaraan roda empat. Sementara garasi saudaranya sudah penuh dengan kendaraan sehingga ia memarkir mobilnya di halaman samping rumah.
“Saya pulang ke Curup sejak Jumat (13/1). Saya sendiri tinggal di Bengkulu. Saya sengaja pulang ke Curup bermaksud menjenguk teman yang sakit. Sekalian menghadiri pesta pernikahan keluarga. Dua malam berturut-turut, saya parkir mobil di sana. Malam pertama aman, rupanya malam kedua terjadilah insiden ini. Saya tahu kejadian setelah ditelepon kakak saya,’’ kata Heliardo.
Terkait kejadian ini, Heliardo mengaku sudah melapor ke Polres Rejang Lebong. Ia berharap polisi bisa mengungkap pelakunya. Pasalnya, ia merasa tidak memiliki musuh, baik di Bengkulu maupun di Curup. Terlebih cara pelaku membakar mobilnya yang terkesan sangat melecehkan. “Jangankan mau punya musuh, dalam sejarah sekolah saja saya cuma pernah berkelahi 1 kali, itupun waktu SMA. Besar harapan saya polisi bisa mengungkap kasus ini,” harapnya.
Sementara dari pengakuan Rifa’i, sebelum mengetahui mobil korban terbakar, ia sempat mendengar suara langkah kaki orang memanjat pagar rumahnya. Curiga, ia pun keluar dari kamar tidur mengintip dari jendela. Saat itulah ia mendapati kobaran api menjilat bagian depan mobil. Dengan peralatan seadanya sembari berteriak mintak tolong, dia berupaya memadamkan api.
“Warga yang mendengar teriakan saya terbangun dan membantu saya memadamkan api dengan menyiramkan air dan tanah. Akhirnya api bisa dipadamkan. Pagi itu juga kami melaporkan kejadian ini ke polisi. Saya merasa tidak punya musuh di lingkungan ini. Saya heran kok ada orang yang tega melakukan ini,” ujar Rifa’i.
Dikonfirmasi, Kapolres Rejang Lebong, AKBP. Umar Sahid, SH memastikan insiden ini sengaja dilakukan oknum tak bertanggung jawab. Pihaknya masih menyelidiki kasus ini guna memastikan pelakunya. “Saya harap keluarga korban tidak perlu emosi. Serahkan kasus ini sepenuhnya kepada kami. Mudah-mudahan pelakunya cepat terungkap,” tegas Kapolres.
Mobil berwarna cokelat muda itu merupakan mobil dinas DPRD Provinsi Bengkulu. Menariknya, mobil dinas (mobnas) nopol BD 1247 AY itu dibakar menggunakan media dua helai celana dalam dan sehelai dalaman jilbab yang diduga sudah direndam dengan bensin. Lalu diselipkan di bagian bawah mesin mobil.
Beruntung peristiwa tersebut cepat diketahui keluarga korban sehingga mobil masih bisa diselamatkan. Meski demikian, api sempat menghanguskan bagian depan dan mesin mobil Sekretaris Fraksi Perjuangan Rakyat ini.
Herliardo menceritakan saat kejadian ia sedang istirahat di kediamannya di Gang Darma Bakti Kelurahan Talang Benih. Sedangkan mobil dititipkan di rumah saudaranya Rifa’i (48) sejak Sabtu (14/1) pukul 18.00 WIB. Mobil terpaksa dititip lantaran gang menuju rumahnya sulit dilewati kendaraan roda empat. Sementara garasi saudaranya sudah penuh dengan kendaraan sehingga ia memarkir mobilnya di halaman samping rumah.
“Saya pulang ke Curup sejak Jumat (13/1). Saya sendiri tinggal di Bengkulu. Saya sengaja pulang ke Curup bermaksud menjenguk teman yang sakit. Sekalian menghadiri pesta pernikahan keluarga. Dua malam berturut-turut, saya parkir mobil di sana. Malam pertama aman, rupanya malam kedua terjadilah insiden ini. Saya tahu kejadian setelah ditelepon kakak saya,’’ kata Heliardo.
Terkait kejadian ini, Heliardo mengaku sudah melapor ke Polres Rejang Lebong. Ia berharap polisi bisa mengungkap pelakunya. Pasalnya, ia merasa tidak memiliki musuh, baik di Bengkulu maupun di Curup. Terlebih cara pelaku membakar mobilnya yang terkesan sangat melecehkan. “Jangankan mau punya musuh, dalam sejarah sekolah saja saya cuma pernah berkelahi 1 kali, itupun waktu SMA. Besar harapan saya polisi bisa mengungkap kasus ini,” harapnya.
Sementara dari pengakuan Rifa’i, sebelum mengetahui mobil korban terbakar, ia sempat mendengar suara langkah kaki orang memanjat pagar rumahnya. Curiga, ia pun keluar dari kamar tidur mengintip dari jendela. Saat itulah ia mendapati kobaran api menjilat bagian depan mobil. Dengan peralatan seadanya sembari berteriak mintak tolong, dia berupaya memadamkan api.
“Warga yang mendengar teriakan saya terbangun dan membantu saya memadamkan api dengan menyiramkan air dan tanah. Akhirnya api bisa dipadamkan. Pagi itu juga kami melaporkan kejadian ini ke polisi. Saya merasa tidak punya musuh di lingkungan ini. Saya heran kok ada orang yang tega melakukan ini,” ujar Rifa’i.
Dikonfirmasi, Kapolres Rejang Lebong, AKBP. Umar Sahid, SH memastikan insiden ini sengaja dilakukan oknum tak bertanggung jawab. Pihaknya masih menyelidiki kasus ini guna memastikan pelakunya. “Saya harap keluarga korban tidak perlu emosi. Serahkan kasus ini sepenuhnya kepada kami. Mudah-mudahan pelakunya cepat terungkap,” tegas Kapolres.